Posted in Life, Sajak

Rahasia


Bila rumah tak lagi dapat membuatku bernafas dengan lega, lalu kemana aku harus pergi? Dunia memang begitu luas tapi ruang batas seakan hanya cukup untuk kedua kakiku saja untuk berdiri. Ada yang tak bisa kugamblangkan, bukan karena aku bisu, tapi karena aku dipaksa untuk diam. Aku tak lagi tahu dimana letak keindahanku, dimana letak kebahagiaanku, untuk orang-orang di sekitarku. Ada beberapa yang bilang mencintaiku namun tak kutemui pula mereka mengindahkanku. Seperti apa jadinya jika hati terus membeku? Jika harapan yang awalnya kusebut cahaya kini berubah menjadi seblah pisau yang perlahan menghunusku.

Pada yang lain, yang kuketahui memberi perhatian lebih, kini tak jua saling mencari. Bukan sebab mereka tak mengingatku, bukan pula aku ingin melupa. Hanya saja entah aku siapa yang tak ingin diketahui mereka, entah aku siapa yang cuma bisa mengintip dari jauh hanya untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Karena tentu saja salah jika aku tersenyum manis dan mengatakan baik-baik saja didepan mereka. Sebab nyatanya aku sama sekali tak baik-baik saja. Jika dapat kutemui mereka dengan mudah, tentu gelisah ini akan berkurang.

Tapi aku memutuskan untuk kembali, sebab diluar begitu beringas, sebab diluar begitu brutal, sebab jalanan begitu kejam, sebab lalu lalang adalah godaan tanpa batas. Aku menyerah, karena airmataku mengering sudah di ujung seberang perantauan. Tapi tak ada yang kusesali, setidaknya aku telah mengumpulkan kisah yang dapat kukenang ataupun kuceritakan di hari nanti.

Sekarang adalah disini, bagaimana kini aku berusaha lagi hanya untuk bertahan. Aku terus mencoba untuk mencari tahu siapa diriku sebenarnya. Karena aku ingin hidup seutuhnya, bukan hanya mampu bertahan dengan makan dan minum juga tidur secukupnya. Ada banyak yang kutinggalkan sebagai masa lalu, namun belum juga dapat kuperbaiki seutuhnya hingga kembali disini.

Aku seperti dikejar-kejar, tak ada waktu untuk dapat berpikir jernih, aku dipaksa berlari padahal aku menyukai perjalanan dengan harmoni. Lantas apa yang dapat kuperbuat? Hatiku, bagai bumerang untuk diriku sendiri. Saat ku disakiti, aku mencoba berdamai. Tapi semakin kumencoba, justru kedamaian semakin senyap dan menghilang sebelum melekat erat dalam rengkuhanku. Karena didalam hatiku adalah puing-puing rahasia, yang perlahan membusuk dan menyiksaku.

Jangan pernah kau pendam rahasia, sekalipun pada lubang hati terdalam. Sebab rahasia menyakitimu, sebab rahasia perlahan membunuhmu.

Naz, 260415

Posted in Life, Sajak

Kemana tinggal…? Kemana pergi…?


 

I’m trying to figure out still… yes I’am.

Terkadang untuk menemui kebenaran jauh lebih membingungkan dibanding dengan bertahan dalam sebuah kebohongan. Apa yang ku khawatirkan dari hidup? Dan apa yang ku takutkan dari mati? Masa depan? Murka Tuhan? Bila memang Tuhan menginginkanku seperti ini, maka yang harus kulakukan adalah hanya menjalaninya, apakah hidup hanya akan berjalan seperti itu? Lalu apa yang Tuhan inginkan untukku perjuangkan dan kubawa kembali dari kepala yang selalu terisi penuh pemikiran dan hati yang begitu banyak merasa Hingga menemui psikiater pun masih juga belum kutemukan siapa diriku sebenarnya.

Malu aku pada bagaimana cara alam bertahan terhadap pergantian musim, terhadap revolusi, dan terhadap lemahnya pertahanan diri sendiri.

Ada saat-saat harapan bisa menjadi sebuah cahaya, namun di sisi lain harapan juga menumbuhkan resiko kekecewaan yang jauh lebih menyakitkan. Aku tak pernah ingin di dewakan atau selalu dipuji dan dipuja. Untuk apa? Bahkan untuk mendapatkan semua kemenangan tak semudah membalik telapak tangan, butuh pengorbanan, butuh perjuangan. Betapa aku merindukan diriku yang dulu dengan segenap percikan merah yang tak pernah padam.

Bagaimana kini aku bisa melupa tentang bagaimana cara kembali berdiri tegak, tentang bagaimana cara menciptakan bahagia. Mengapa luka begitu membekas lara?

Aku adalah perempuan yang dipatahkan hatinya, aku adalah gadis yang tumbuh dari segala belukar pertanyaan di dalam kepala, aku diiring Tuhan, tapi dikelabui dunia. Kemana aku harus tinggal? Atau kemana aku harus pergi? Aku takut, aku cemas.

Rumah yang kuharapkan menjadi tempat ternyaman untukku hidup, ternyata kini berubah menjadi tempat asing yang hanya menjagaku saat tidur dan berteduh dari panas-hujan. Kamar-kamar menjadi penjara menyeramkan yang perlahan mencekikku sendiri. Dan hati menjadi kuburan rahasia-rahasia yang membusuk dan perlahan membunuhku.

Aku hilang rasa, aku hilang intensitas hasrat, kemana aku harus tinggal…? Atau kemana aku harus pergi…?

 Naz, 230416

 

Posted in Love, Poem, Poetry, Tak Berkategori

Numb


I’m still doesn’t yet understood by all
Everything runs like a flashlight
I touch you yet, then how you will remember me?

You do not need to translate the love to me
Because now I’m numb and still wondering about what love is
Like the old story
I met the same thing, in the end you make my tears dried
Not with a gentle sweep of your hand, but because the disappointment scrape all wounds What’s wrong with me?
I even dare to give all my heart to you with the warranty you will last forever
What I was not pretty enough to make you able to see m
or I’m not good enough to be able to touch the deepest part of your heart?
I wonder how you see my heart
Didn’t you see sincerity, honesty, purity?
You told me to trust you. Yes, I do
Then why you destroying your own faith?
Even you better than me to stringing the words
You know how much it hurts my heart?
You make it all like a game
And you have fun after play me?
Even there was never a deliberate apology you leave as a sign of goodbye
Or maybe I’m hoping to much of your appreciation in this episode?
Now I can’t look into your eyes and wish see you looking back
Or suppose you’re going to tear down your ego and give up on my arms
Oh what I imagine if I haven’t felt your heart seeing my heart wholeheartedly.

-Naz

Posted in Life, Tak Berkategori

Distance


Well, if I can say. Nowadays we’re increase distantly. But I know it will happend because I’m too much over involve my heart in everything while I realized that all things don’t always have to make sense. And the false is I’m too sensitive and random. We’re only in cyberspace and maybe always here. Lonely, I just lonely. That’s all my problem. It’s just cyberspace so don’t too serious in anything, right?. Yeah, I’m wrong.

I was learn that I can’t force anyone to look at me different and wish they get something after that. Who am I? I’m a girl with abstract things, random, and unpredictable. But in fact is I’m just a girl, with no special talent and don’t wanna die to be nothing.

Sometime I’m curious how people describe me, how you put a word in your head to define me. Whether I look pretty by heart or terribly worse?

I know all this still mean nothing. Actually, I just wanna share everything. Cause I make my own definition of respect is sharing and listening. All people need a respect, but I don’t always deserve it. I keep trying how to be kindest person but yeah nobody’s perfect and you rush to take assumptions in the beginning. What I can do then?

Okey, my words have been exhauted…

Naz, 150216

 

Posted in Poem, Poetry, Tak Berkategori

Nomad


Rain has replaced arid
Evening twilight slowly herding
Dust shade along waterways
Wild winds embrace solitude
Old wounds never healed
Step haven’t find a home
Time seemed to suck my age
Invited me to run
But my blood no longer red
Then,
I choose to take a rest for a while
Wrap my poem

And blow it for you there
To whisper the news you missed
But you might not recognize
Because of my desire can’t hug you tight

Naz, 090216

Posted in Challenges, Quotes, Tak Berkategori

3 Days 3 Quotes Challenge – Day 1


Yuhuu, thanks before for Akhila to challenge me, and sorry for coming too late.

So here the day 1 of my quotes:

 

imgprix.com
Image: Azhar Khan
imgprix.com
Image: Azhar Khan
imgprix.com
Image: Azhar Khan

 

And today I’ll challenge:

  1. Amit Rahman
  2. Aamena k.g
  3. RaineFairy

The rules:

Post three consecutive days.
You can pick one or three quotes per day.
Challenge three different bloggers per day.

Hope you enjoy guys 🙂

Posted in Tak Berkategori

Missed here


Wow, very quiet here. Like a cave with lots of cobwebs haha. But there is a longing of my heart to all of you guys. It had been so long since I never post, I decided to stop writing for a while trying to focus to do some treatment for my health. But this time I had sufficiently recovered, and longed to come back here.

And I’m very sorry to Akhila who gave me the challenge before. And yet I realized 😦 But better late than never right? So I’m still exited to finish that challenge. Come very soon. 🙂